Cirebon, 11 Januari 2020 Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) melakukan kegiatan sosial yang termasuk dalam tugas Ujian Akhir Semester (UAS) dalam mata kuliah Pengembangan Masyarakat Berbasis Teknologi. Sekitar 100 ban yang berhasil mereka kumpulkan jauh-jauh hari dengan cara menyicil mereka angkut dengan mobil kampus, aksi sosial ini lanjutan dari kegiatan studi banding yang sebelumnya mereka lakukan. Tujuan dari pengumpulan ban bekas ini guna menanggulangi abrasi warga, kata Pak Latih salah satu pengurus Rumah Berdikari mengatakan “ban ini untuk menanggulangi abrasi menggunakan alat pemecah ombak sederhana. Alat pemecah ombak ini terbuat dari ban ban truck bekas. Alat pemecah ini berguna untuk memecah ombak agar ombak yang mengarah pada tambak tambak perikanan mereka tidak terlalu besar. Selain itu alat ini guna untuk mengurangi abrasi yang terjadi di pesisir desa tapak. Ban ban bekas biasanya kita membeli dengan harga 25 ribu-45ribu dari para pemilik truck truck. Ban ban bekas ini di rasa lebih awet dalam menanggulangi ombak yang datang. Ban ban seperti ini bisa awet hingga 5 sampai 10 tahun dengan fungsi yang sangat maksimal”
Apabila para pemilik tambak tidak memakai alat pemecah ombak ini maka tentunya akan mengancam tambak tambak mereka. Karena ombak yang besar bisa membuat ikan ikan di tambak mereka kesulitan dalam mencari makan dan menggangu siklus hidup udang udang yang ada di tambak.