Cirebon, 29 September 2023 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam gelar Kegiatan Seminar Nasional, Dr. Alfian Helmi S.K.Pm, M.Sc selaku narasumber menyampaikan mengenai 4 aspek SDGs di Perguruan Tinggi yaitu yang pertama research, merupakan segala jenis aktivitas yang berkaitan dengan riset atau penelitian. Yang kedua adalah campus operation, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan operasional kampus. Yang ketiga adalah comunity outreach merupakan aktivitas terkait pengabdian maupun pemberdayaan kepada komunitas baik di dalam maupun di luar kampus. Dan yang terakhir adalah teaching/learning adalah aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi.
Selanjutnya narasumber juga menyampaikan mengenai bagaimana cara merancang kegiatan SDGs, yaitu dimulai dengan melakukan identifikasi. Identifikasi ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat. Identifikasi potensi dapat berupa sesuatu yang belum ada di masyarakat kemudian diadakan, atau sesuatu yang sudah ada di masyarakat tetapi belum dimanfaatkan. Adapun identifikasi masalah dapat berupa kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi di masyarakat, atau dapat berupa kondisi yang mengandung resiko negatif yang harus diatasi. Sedangkan identifikasi kebutuhan dapat berupa sesuatu yang harus dipenuhi real need vs felt need, adapun orang bertindak berdasarkan felt need. Narasumber juga memberikan contoh mengenai identifikasi potensi dan masalah yang ada di masyarakat. Misalnya ketika terjadi masalah dimasayarakat yaitu pelayanan terhadap masyarakat menurun karena adanya Covid-19 yang mengharuskan lockdown. Sedangkan potensi yang dimiliki masyarakat adakah indeks literasi digital yang tinggi. Sehingga kegiatan yang bisa dilakukan adalah melakukan pendampingan digitalisasi pengaduan dan pelayanan bagi masyarakat.
Selain itu, narasumber juga menjelaskan mengenai cara dalam menentukan prioritas masalah yaitu berdasarkan 5 aspek, yaitu cakupannya seberapa luas, seberapa penting, seberapa sering, apakah menghambat peningkatan pendapatan, produktivitas dll, dan apa potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Narasumber juga menjelaskan mengenai pemilihan posisi atau pada tahap maa kita bekerja, yaitu tahap penyadaran yang mana tahap ini bertujuan untuk mengganggu kebiasaan masyarakat agar dapat berubah. Yang kedua yaitu tahap peningkatan kapasitas, yaitu dengan cara mengadakan pelatihan. Yang ketiga yaitu tahao pemberian daya, yaitu tahap untuk memberikan alat-alat produksi. Dan yang terakhir adalah tahap jaringan atau enabler, yaitu tahap untuk menghubungkan antara pihak ketiga dengan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan. Dalam pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa model kolaborasi yaitu kepada academian, bussines, government, dan community. Selain itu terdapat juga model kolabolari K-link yaitu kelurahan, kampung, kantor, kampus, keraton dll