Program Pendampingan Terpadu: Memperkuat Perjuangan Melawan TBC dan Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien

Bandung, 17 April 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan sosial-kesehatan bagi pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO), sebuah inisiatif kolaboratif antara mahasiswa/i magang dari Program Campus Leader (CLP) Batch Bakrie Center Foundation (BCF) dan Yayasan Terus Berjuang (Terjang) yang berfokus dalam mendukung eliminasi TBC telah diluncurkan. Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan yang berfokus pada aspek kesehatan dan psikososial bagi pasien TBC RO, memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang holistik dan mendukung selama proses penyembuhan.

Para mahasiswa magang BCF, yang terdiri dari berbagai fokus ilmu pengetahuan dan Universitas yang berbeda, mereka membantu dalam memberikan pendampingan langsung kepada pasien dalam hal pemantauan kesehatan dan pengobatan, tetapi juga memberikan dukungan emosional, sosial dam edukasi tentang penyakit ini serta cara mengelolanya. Wilayah pendampingan yang dilakukan mahasiswa magang BCF yaitu di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bandung yang disesuaikan dengan tempat tinggal pasien seperti Kecamatan Paseh, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Solokan Jeruk dan Kecamatan Majalaya.

Salah satu inovasi utama dari program ini adalah penerapan pendekatan holistik terhadap perawatan pasien TBC RO. Selain memastikan kepatuhan dalam pengobatan, mahasiswa magang juga membantu dalam memfasilitasi akses pasien terhadap layanan psikososial seperti konseling, dukungan mental dan pengembangan keterampilan sosial. Pendampingan semacam itu telah terbukti sangat bermanfaat dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan, mengurangi tingkat stress dan kecemasan terkait dengan kondisi mereka serta mendukung dalam peningkatan kualitas kehidupan menuju kemandirian.

Teh Dewi Wulan , selaku ketua dari Yayasan Terus Berjuang sekaligus sebagai mentor dari magang Campus Leader Program (CLP), menyatakan ”Pendampingan yang diberikan mahasiswa magang ini bukan hanya sekedar tambahan dalam membantu pelayanan sosial-kesehatan bagi pasien TBC RO, tetapi juga merupakan komponen yang penting dalam upaya mendukung pencapaian eliminasi yang komprehensif dan berkelanjutan. Mereka membawa semangat dan energi baru dalam tim dan membantu dalam mengurangi beban kerja bagi para pendamping yang sudah ada dalam proses analisis secara mendalam” ucapnya.

Selain memberikan manfaat langsung bagi pasien, program ini juga memberikan manfaat luas bagi mahasiswa magang. Mimin selaku mahasiswa magang BCF yang berasal dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon menyampaikan, ” Ikut terlibat dalam kegiatan pendampingan memberikan kesempatan berharga bagi mimin untuk mendapatkan pengalaman praktis yang berharga di lapangan seperti mengasah keterampilan klinis dan belajar tentang pentingnya aspek-aspek non-medis dalam penyembuhan penderita TBC-RO seperti komunikasi dan rasa empati. Harapannya untuk pasien TBC-RO yang masih dalam proses pengobatan, semoga terus kuat dan tidak putus minum obat sehingga dalam proses pengobatan segera sembuh dan dapat beraktivitas kembali serta selalu menjaga perilaku hidup sehat” ucapnya.

Dengan berlanjutnya dukungan kolaborasi antara mahasiswa magang BCF, RS. Hasan Sadikin pada Poli MDR dan komunitas/Yayasan Teus Berjuang di Jawa Barat , diharapkan program ini dapat menjadi model yang menginspirasi dalam meningkatkan perawatan bagi pasien TBC RO dan memperkuat sosial-kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Scroll to Top