Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) yang dilaksanakan selama dua hari 7 – 8 April 2021 di hotel Grage Cirebon yang dihadiri oleh Dekanat, Kajur, Sekjur, Perwakilan Senat Institut, Perwakilan Satuan Pengawas Internal, Tim Jurnal, Tim Website, Gugus Mutu dan perwakilan dari instansi lain (tamu dari Negara Madagaskar benur Afrika Mr. Deny Alison, LC., M.Pd).
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) menjadi salah satu peserta Rapat Pimpinan dengan 6 perwakilan yang di butuhkan. PMI mempresentasikan program kerja yang sudah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan pada tahun 2020, juga memberikan rekomendasi-rekomendasi yang relevan untuk kemajuan Fakultas Ushuluddin Adb dan Dakhwa khusunya untuk Jurusan PMI sendiri.
Rapat rembuk untuk kegiatan 2022 dibentuk menjadi 4 komisi yang terdiri dari: kebutuhan fakultas yang di pimpina oleh Dekan FUAD, pembahasan terkait program kegiatan apa saja yang akan dilaksankan dan anggaran yang dibutuhkan di tahun 2022, formula pengembangan Jurnal, dan persiapan untuk Jurusan yang akan melaksanakn Kareditasi di tahun 2021 yang di pimpin oleh tim akreditasi FUAD.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dr. Sumanta, M.Ag dalam sambutannya membuka Rakerpim F.UAD tahun 2021 via zoom meeting menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Rakerpim FUAD,
“Saya memberikan apresiasi yang besar atas terselenggaranya Rakerpim ini, Rakerpim ini merupakan lompatan kegiatan ditengah pandemi dengan niat yg baik, kemauan yg tulus dan mudah – mudahan menghasilkan hal baik,” ujarnya
Dalam sambutannya Sumanta berpesan, untuk bersama- sama menguatakan sinergitas dalam penguatan kualitas akademik menuju transformasi kelembagaan dan transformasi pengelolaan anggaran. “kita mendapatkan mandat yang besar yang sudah disosialisasikan diseluruh satker kementrian agama, mari kita bekerjasama apa yang menjadi kenginginan kita bersama, saling berkoordinasi dari setiap fakultas, kita harus benar- benar melaksanakan mandat ini secara kolektifitas“.
Selain itu, Sumanta menyampaikan terkait terwujudnya moderasi beragama di IAIN Syekh Nurjati Cirebon “mari kita untuk bersama- sama mewujudkan moderasi beragama mengingat peristiwa akhir-akhir ini sangat membahayakan bagi sesama, ada orang beragama yang tidak memberikan rasa aman tapi malah memberikan ancaman”.