Kegiatan Studium General Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Oktober 2015 bertempat di Gedung Pascasarjana Lantai 3 IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Narasumber : Prof Dr. H.A. Chozin Nasuha, M.A
Moderator : Sitti Faoziyah, M.Ag
Materi/Tema : “Kajian Tasawuf sebagai Gerakan Sosial Berbasis Budaya Pesisir”.
Materi yang disampaikan dalam acara studium general tersebut yaitu:
Islam di Cirebon mempunyai jejaring intelektual atau sejarah pemikiran Islam dengan berbagai daerah dan Negara muslim lainnya. Seperti disebut sebelum ini, naskah Syattariyah Gerilyawan diperkirakan dibuat pada tahun 1900-an. Kontak Islam di Cirebon saat itu tentu saja sudah mengalami berbagai perkembangan, termasuk di dalamnya telah berkembang tarekat Syattariyah. Seperti kajian sebelum in, penulis menemukan bahwa silsilah (jaringan) tarekat Syattariyah di Cirebon, selain dari keratin juga terdapat di pesantren. Antara kraton dan pesantren mempunyai silsilah yang berbeda, khususnya bila dilihat dari nusantara dan Jawa Barat, yakni Syekh Abd al-Muhyi dan Syekh Abd al-Ra’uf al-Singkel. Ternyata di kraton sendiri, juga ditemukan perbedaan silsilah, bila harus melalui dua tokoh tersebut.
Silsilah atau jaringan intelektual tarekat Syattariyah tersebut, atau untuk mencari kaitan Islam di Cirebon dengan Islam Nusantara, metode intertekstual dan sejarah pemikiran bisa digunakannya. Kedua metode ini telah digunakan Azyumardi Azra (1992) dalam kajian sejarah ulama Timur Tengah-kepulauan Nusantara abad ke-17/18 dalam bidang tasawuf /tarekat; lalu Abdurrahman Mas’ud (1996), tentang pemikiran keagamaan para ulama-ulama penting pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, bahkan kajiannya juga menyinggung hubungan tradisi intelektual kraton Jawa dan dunia pesantren.